Nasdem Mulai Merencanakan Untuk Menduetkan Gatot Nurmantyo Dengan Jokowi Di Pilpres 2019 Mendatang - NasDem mulai mewacanakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon wakil presiden, untuk mendampingi Joko Widodo atau Jokowi pada pemilihan presiden 2019. Anggota Dewan Pakar NasDem, Taufiqulhadi mengungkap alasannya memunculkan nama jenderal bintang empat itu. "Yang harus dipahami di Indonesia adalah sebuah negara yang luas dengan katar belakang keberagaman. Maka kita harus mendesain politik itu untuk mengakomodir semua kepentingan tersebut," kata Taufiqulhadi di Gedung DPR, Jakarta.
Oleh karenanya, Taufiqulhadi mengatakan pihaknya memikirkan sejumlah pertimbangan untuk memunculkan nama cawapres. Pertama, terkait asal calon dari Pulau Jawa. Sebab, masyarakat Indonesia mayoritas berada di Pulau Jawa. "Mungkin 60 persen, diluar Jawa 40 persen kalau kita ingin mendudukkan politik dalam Indonesia seharusnya selalu kita melihat faktor Jawa. Seperti sekarang yang ideal," kata anggota Komisi III DPR itu.
Kedua, kata Taufiqulhadi, faktor sipil dan militer. Ia menyebutkan adanya anggapan masyarakat faktor militer lebih disiplin. NasDem, ujar Taufiqulhadi, sempat mendukung pasangan Jawa-luar Jawa yang tercermin dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. "Tapi kalau sekarang ini kami berpikir kita padukan sipil dan militer," kata Taufiqulhadi.
Taufiqulhadi mengakui NasDem belum memutuskan nama untuk diusung dalam Pemilihan Presiden 2019. Sebab, partai pimpinan Surya Paloh itu belum mengambil keputusan dalam forum Rakornas dan Rapimnas. "Menurut saya suara itu besar dalam kubu Fraksi NasDem. Karena itu kami menegaskan duetnya adalah sipil. Pak Jokowi dan Pak Gatot," kata Taufiqulhadi.
Namun menurut pengamat politik Sebastian Salang mengatakan terlalu dini Partai NasDem mewacanakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019 mendatang. Sebastian Salang mengatakan politik di Indonesia sangat dinamis, setiap saat bisa berubah. - Nasdem Mulai Merencanakan Untuk Menduetkan Gatot Nurmantyo Dengan Jokowi Di Pilpres 2019 Mendatang
Jokowi Dan Gatot Nurmantyo |
Kedua, kata Taufiqulhadi, faktor sipil dan militer. Ia menyebutkan adanya anggapan masyarakat faktor militer lebih disiplin. NasDem, ujar Taufiqulhadi, sempat mendukung pasangan Jawa-luar Jawa yang tercermin dari pasangan Jokowi-Jusuf Kalla. "Tapi kalau sekarang ini kami berpikir kita padukan sipil dan militer," kata Taufiqulhadi.
Taufiqulhadi mengakui NasDem belum memutuskan nama untuk diusung dalam Pemilihan Presiden 2019. Sebab, partai pimpinan Surya Paloh itu belum mengambil keputusan dalam forum Rakornas dan Rapimnas. "Menurut saya suara itu besar dalam kubu Fraksi NasDem. Karena itu kami menegaskan duetnya adalah sipil. Pak Jokowi dan Pak Gatot," kata Taufiqulhadi.
Namun menurut pengamat politik Sebastian Salang mengatakan terlalu dini Partai NasDem mewacanakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai pendamping Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019 mendatang. Sebastian Salang mengatakan politik di Indonesia sangat dinamis, setiap saat bisa berubah. - Nasdem Mulai Merencanakan Untuk Menduetkan Gatot Nurmantyo Dengan Jokowi Di Pilpres 2019 Mendatang